MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah (bukan geli-geli basah lho, hehehe) , yang berarti tidak
tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram
hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Banyak yang menilai kegelisahan ada
macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan
sebagai berikut :
1. Kegelisahan Negatif
Kegelisahan yang
berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti
pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali
tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk
berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam
‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini
merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.
2. Kegelisahan Positif :
Dasar kehidupan atau
sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak
permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan
terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak
terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan
dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang
dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan,
seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnyamembahayakan kesehatan
manusia.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Gelisah
terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, dan cemas.
Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi gelisah. Diantaranya
:
a. Panik
Panik
adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan
dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi.
Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Dengan adanya rasa
panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan mengakibatkan eseorang
menjadi gelisah.
b.
Kesulitan
ekonomi
Kesulitan
ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi
sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau
kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan
ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir
bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.
c.
Persiapan
yang tidak matang
Segala
sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila
kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat
terjadi kegelisahan.
Contoh
nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi
belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka
kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Kegelisahan
nyatanya membuat pikiran dan perasaan
seseorang merasa tidak nyaman.
Ada
beberapa usaha – usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi kegelisahan,
yaitu:
1.
Bersikap
tenang
Tenang
merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa
gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan
dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.
2.
Intropeksi
diri
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat
diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya
intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.
3.
Berserah
diri kepada Tuhan
Kegelisahan
terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan yang selalu siap
membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita memasrahkan diri
kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan
yang kita alami.
4.
Bercerita
kepada seseorang
Apabila sedang mengalami kegelisahan, alangkah
baik nya apabila seseorang dapat menceritakan permasalahan yangmembuatnya
gelisah. Dengan adanya bercerita kepada seseorang, permasalahan yangsedang
dialami bisa mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan
kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang
diterima.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal
dari kata terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing
berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan
adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup
dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama
lain.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian
bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan
kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat
disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat
manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau
tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan
berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika, statistika dan
lain-lain nya.
G. USAHA-USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
a)
Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan
ketidakpastian tersebut tergantung kepada mental penderita bagaimana cara
seorang penderita tersebut dapat
mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman
atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan
ketidakpastian nya.
b)
Berfikir logis
Dengan adanya ketidakpastian,
dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan putusan dari
ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam menemukan keputusan
ketidakpastia
CONTOH KASUS
Kegelisahan
Dalam Menghadapi Kemiskinan
Amerika
Serikat sebagainegara maju pernah
menghadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an.
Bahkan, tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan
terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika
Serikat juga telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di
balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah
penduduknya tergolong
miskin.
Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif
akses dari individu terhadap sejumlah aset yang penting dalam menunjang
kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya kesehatan dan
ketrampilan/pengetahuan), aset alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan),
aset fisik (misalnya modal, sarana produksi dan infrastruktur), aset keuangan
(misalnya kredit bank dan pinjaman lainnya) dan aset sosial (misalnya jaminan
sosial dan hak-hak politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari aset-aset
diatas adalah penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan
menyebabkan suatu kegelisahan.
Dari
perspektif lapangan kerja, gambaran umum solusi untuk mengatasi kegelisahan
dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses bagi individu pada seluruh
sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi individu miskin pada
ketersediaan lahan olahan ditambah dengan skema pinjaman yang menarik dan
ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan individu miskin
tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga dalam waktu tertentu
dapat diharapkan individu miskin tersebut akan sanggup memenuhi kebutuhannya
yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidupanya.
Namun
selain membuka akses yang ada diatas, masih diperlukan satu langkah penting
lainnya
untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan, dengan memberikan jaminan
sosial
kepada individu tertentu yang berhadapan dengan segenap keterbatasan
misalnya
orang-orang cacat dan lanjut usia