MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
KEBUDAYAAN
oleh
Siti Maptukah
56415615
1IA26
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2014/2015
Kata Pengantar
Puji dan Syukur saya
punjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat
dan karuniat-Nya lah saya dapat menyusun dan manyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Kebudayaa”. Makalah ini kami
buat dalam rangka memperdalam kebidayaan-kebudayaan sehingga nantinya dapat
bermanfaat bagi pembaca.Tak lupa kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak
yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnkan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Saya juga memohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan keliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
Terimakasih
Jakarta, 21 April2016
Siti
Maftukha
Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN
Saran
Bab
I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Seiring dengan kemajuan
jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di
pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah.
Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan
menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih
untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya
yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau
budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih
memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan
keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing
daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.. Tanpa mereka sadari bahwa
budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan
kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang
sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh
setiap individu di masyarakat. Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa
sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala
aspek kehidupan yang berada didalalmnya.
Besar harapan saya,
semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda yang didalamnya
membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi
salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan
bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga
terhadap budaya daerahnya sendiri.
Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku
bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan.
Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri,
bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya
kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional.
Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk
terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang
bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap
kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
` Kebudayaan
merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas
dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau
daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan
serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya
merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan
kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut
1. Apakah
yang dimaksud dengan kebudayaan?
2. Apasajakah
pengertian kebudayaan menurut para ahli?
3. Apa
saja unsur-unsur kebudayaan?
4. Apa
saja faktor-faktor perubahan kebudayaan?
5. Apa
wujud kebudayaan?
6. Bagaimana
orientasi nilai budaya?
7. Bagaimana
perubahan kebudayaan?
8. Bagaimana
kaitan manusia dengan kebudayaan?
.
1.3
Tujuan
Adapun tujuan
dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.
2.
Untuk mengetahui pengertian kebudyaan
dari para pakar.
3.
Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
4.
Untuk mengetahui faktor-faktor perubahan
kebudayaan
5.
Untuk mengetahui wujud kebudayaan.
6.
Untuk mengetahui orientasi nilai budaya.
7.
Untuk mengetahui perubahan kebudayaan.
8.
Untuk mengetahui kaitan manusia dengan
kebudayaan.
Bab
II
Pembahasan
2.1.
Pengertian Kebudayaan dan Penegertian Dari Para Ahli
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
“budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara
sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive
Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai
anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda.
Koentjaraningrat mendefinisikan
kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang
teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebudayaan adalah
segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi :
v Kebudayaan materiil
(bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya
kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
v Kebudayaan
non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya
2. Kebudayaan itu
tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungki diperoleh
dengan cara belajar.
3. Kebudayaan
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakan kemungkinannya
sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak
mungkin manusia dapat mempertahankan kehidupannya.
Pengertian
Kebudayaan Menurut Para Ahli,dan sarjana sarjanabidang social di seluruh dunia
1. SELO
SUMARJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil
karya,rasa dan cipta masyarakat.
2. KOENTJARANINGRAT
Keseluruan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
3. A.L
KROBER dan C.KLUCKHON
Kebudayaan adalah menifstasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
4. C.A.VAN
Peursen
Kebudayaan adalah sebagai manifestasi
kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan
dengan hewa-hewa, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan
selalu mengubah alam.
5. KROEBER
DAN KLUKHON
Kebudayaan terdiri atas berbagai
pola,bertngkah laku mantap,pikiran,perasan dan reaksi yang diperoleh dan
terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapainya secara
tersendiri dari kelompok-kelompok manusia. Sistem Nilai dan gagasan utama
sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara
terperinci:
1. Sistem
Ideologi: meliputi etika norma,adapt istiadat,peraturan hokum yang berfungsi
sebagai pengarahan.
2. Sistem
sosial: meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat
3. Sistem
teknologi: meliputi segala perhatian serta penggunanya
2.2.
Unsur-unsur Kebudayaan
1. Menurut
Koentjaraningrat (1985)
Menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia
menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal
tersebut adalah :
1.
Kesenian
2.
Sistem
teknologi dan peralatan
3.
Sistem
organisasi masyarakat
4.
Bahasa
5.
Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.
Sistem
pengetahuan
7.
Sistem
religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita
memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi
pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman
sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti
perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang
tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita
tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara
sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal
yaitu :
1. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat me
menuhi
kebutuhan psikis mereka. sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2. Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang
timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan
makhluk hidup
yang lain.
3. Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang
muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang
paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing
masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4. Bahasa
Sesuatu yang
berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan un
tuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan
bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang
timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup
yang lain.
6. Sistem pengetahuan
Sistem yang
terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda se
hingga memunculkan
dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu di
sampaikan agar
yang lain juga mengerti.
7. Sistem religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Penci
2. Menurut
Melville J.Herkovits kebudayaan terdiri dari 4 unsur yaitu :
ü Alat
Teknologi,sebagai alat dan perlengkapan hidup.
ü Sistem
Ekonomi.
ü Keluarga.
ü dan
Kekuatan Politik
3. Menurut
Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari:
Ø Sistem
Norma,memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk menyesuakan diri
dengan Lingkungannya.
Ø Organisasi
Ekonomi.
Ø Alat-alat
atau lembaga atau petugas pendidik.
Ø Dan
Organisasi kekuatan.
4. Menurut
C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan Universal,Yaitu :
v Sistem
Religi,Manusia sebagai homo religious.Diatas kekuatan diri manusia terdapat
kekuatan lain yang lebih besar,hinggalahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
v Sistem
Organisasi Kemasyarakatan,disusun agar manusia saling bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
v Sistem
Pengetahuan ,manusia sebagai .Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri
orang lain dan buku.manusianya disebut Homo Sapiens.
v Sistem
MataPencaharian Hidup dan Sistem ,manusia sebagai homo economicus menjadikan
taraf hidup manusia terus meningkat.
v Sistem
Teknologi dan Peralatan ,dengan alat ciptaan manusia lebih mampu dari pada
binatang.manusianya disebut Homo Faber
v Bahasa
atau ,mulanya bahasa Indonesia berbentuk tanda /kode yang sempurnakan dalam
bentu lisan dan tulisan.manusianya disebut Homo Languanges
v Kesenian
Setelah kebutuhan fisik dibutuhkan kebutuhan psikis karena manusia perlu
pandangan mata indah,suara merdu.pada saat itu manusianya disebut Homo
Austitecus.
2.3. Faktor-faktor
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah adanya
ketidak sesuaian di antara unsur unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah
keadaan yang ti- dak sesuai denga fungsinya bagi kehidupan. Perubahan
kebudayaan yang terjadi dalam suatu bangsa tidak luput dari faktor-faktor yang
mempengaruhi. Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi m-
enjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1.
Faktor
Intern
Merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan
perubahan kebudayaan, yang diantaranya Perubahan
penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi. Adanya penemuan baru,
seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya
belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru
(Invention), dan proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah
ada (Innovation). Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian
orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak
mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi
lebih baik. Pemberontakan
atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada
suatu negara.
2.
Faktor
Ekstern
Merupakan
faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui intersi sosial yang mendorong
terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang
mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya.
Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal
ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam,
seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus
di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia
sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana
umum lainnya. Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran
antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan
budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).
2.4.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya,kebudayaan mempunyai
tiga wujud,yaitu :
·
Kompleks gagasan,konsep,dan pikiran
manusia. Wujud ini disebut sistem budaya yang bersifat abstrak,berpusat pada
tiap kepala manusia dan dapat dinyatakan dalam bentuk tulisan.
·
Kompleks Aktivitas. Berupa aktivitas
manusia yang saling berinteraksi,bersifat konkret,dapat diamati,diobservasi,
·
Wujud Sebagai Benda. Manusia yang saling
berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.
2.5. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value
Orientation sistem nilai udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia,yaitu :
a.
Hakekat
Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti
bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal
yang baik.
b.
Hakekat
karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan u-ntuk
hidup,dan lain sebagainya.
c.
Hakekat
waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan
orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.
d.
Hakekat
Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang beranggapan
kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia harus
harmonis dengan alam.
e.
Hakekat
Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada
tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.
Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling
berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan
merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem nilai ini
mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl,
dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan
hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia
tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud
ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya
suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang
seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Ada lima masalah pokok kehidupan manusia
dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut
Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah
hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan
manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam
sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Pola orientasi nilai budaya yang hitam
putih tersebut di atas merupakan pola yang ideal untuk masing – masing pihak.
Dalam kenyataannya terdapat nuansa atau variasi antara kedua pola yang ekstrim
itu yang dapat disebut sebagai pola transisional. Kerangka Kluckhohn mengenai
lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia
dapat dilihat pada Tabel 1.
*)
Dimodifikasi dari Pelly (1994:104)
Meskipun cara mengkonsepsikan lima
masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal itu sebagaimana yang
tersebut diatas berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun
dalam tiap lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di
atas selalu ada.
Sementara itu Koentjaraningrat telah
menerapkan kerangka Kluckhohn di atas untuk menganalisis masalah nilai budaya
bangsa Indonesia, dan menunjukkan titik – titik kelemahan dari kebudayaan
Indonesia yang menghambat pembangunan nasional. Kelemahan utama antara lain
mentalitas meremehkan mutu, mentalitas suka menerabas, sifat tidak percaya
kepada diri sendiri, sifat tidak berdisiplin murni, mentalitas suka mengabaikan
tanggungjawab.
Kerangka Kluckhohn itu juga telah dipergunakan
dalam penelitian dengan kuesioner untuk mengetahui secara objektif cara
berfikir dan bertindak suku – suku di Indonesia umumnya yang menguntungkan dan
merugikan pembangunan.
Selain itu juga, penelitian variasi
orientasi nilai budaya tersebut dimaksudkan disamping untuk mendapatkan
gambaran sistem nilai budaya kelompok – kelompok etnik di Indonesia.
2.6. Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh
:
a.
Sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat dan kebudayaanya sendiri. Misalnya perubahan
jumlah dan kompisisi penduduk.
b.
Perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka
cenderung berubah lebih cepat,seperti masuknya budaya barat yang mempengaruhi
masyarakat Indonesia.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya
suatu unsur kebudayaan bari,diantaranya :
a.
Terbatasnya
kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutup
diri dengan lingkungan luar.
b.
Pandangan
hidup dan nilai-nilai dominan pada suatu kebudayaan ditentukan oleh agama,maka
penerimaan unsur baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan ukuran yang
berlandas agama.
c.
Corak
struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan sehingga
system otoriter sukar menerima unsur budaya baru.
d.
Unsur
budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsur budaya lain yang menjadi
landasan bagi unsur kebudayaan yang baru tersebut.
e.
Mudah
dibuktikan kegunaanya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsur baru
memuliki kegiatan yang terbatas.
2.7. Faktor yang Mempengarruhi Diterima
atau Tidaknya Suatu Unsur Baru
Faktor Yang
Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
§ Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
§ Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
§ Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru
§ Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
§ Apabila
unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah
dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
2.8. Kaitan Manusia
Dengan Kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia. Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang
butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh
manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
a)
Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau.
Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak
laki-laki yang melamar.
b)
Cara
hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri
di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa
lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of
value ).
c)
Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi
rendah dan menengah.
d)
Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
e)
Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara
dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan
cara mereka bergaul.
Proses dialektis
ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
1.
Eksternalisasi:
Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
2.
Obyektivitas:
Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala
pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3.
Internalisasi:
Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup
baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
Di setiap daerah pun memiliki
budaya yang berbeda beda. Kita sebagai manusia tidak dapat terlepas dari
kebudayaan karena dimana kita tinggal disitu pula terdapat kebudayaan.
Kebudayaan sendiri memiliki wujud dan orientasi nilai budaya. Kebudayaan bagi
saya lebih dekat kepada karya seni yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.
Seperti tarian, adat istiadat, suara nada sebuah lagu atau irama yang
berbeda-beda sesuai dengan ciri khas daerah sekumpulan masyarakat tersebut.
Kebudayaan bisa juga didasarkan karena pikiran dan kreativitas seseorang
sehingga jadilah sebuah karya yang bisa di buat sebagai hak patennya suatu
daerah yang di jadikan suatu ciri khas daerah tersebut.
Saran
Saran yang dapat di
berikan adalah walaupun kita memiliki bermacam macam kebudayaan kita tetap
harus saling menjaga dan menghormati satu sama lain karena kebudayaan yang kita
miliki kelak akan menjadi kebanggaan tersendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar