Kamis, 21 April 2016

Tugas IBD Kebudayaan

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

KEBUDAYAAN













oleh
Siti Maptukah
56415615
1IA26













UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2014/2015









Kata Pengantar
            Puji dan Syukur saya punjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniat-Nya lah saya dapat menyusun dan manyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebudayaa”. Makalah ini kami buat dalam rangka memperdalam kebidayaan-kebudayaan sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca.Tak lupa kami juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
            Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnkan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Saya juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan keliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.


Terimakasih
Jakarta,  21 April2016

                                                                                                                        Siti Maftukha









 


Daftar IsiBAB I PENDAHULUAN

1.3.   Tujuan Penulisan
Saran











Bab I
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.. Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat. Pada umumnya mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya Suku Sunda yang didalamnya membahas tentang kebudayaan yang berasal dari daerah Jawa Barat ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
`   Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat benilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut
1.   Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan?
2.   Apasajakah pengertian kebudayaan menurut para ahli?
3.   Apa saja unsur-unsur kebudayaan?
4.   Apa saja faktor-faktor perubahan kebudayaan?
5.   Apa wujud kebudayaan?
6.   Bagaimana orientasi nilai budaya?
7.   Bagaimana perubahan kebudayaan?
8.   Bagaimana kaitan manusia dengan kebudayaan?
.
1.3   Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.
2.      Untuk mengetahui pengertian kebudyaan dari para pakar.
3.      Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
4.      Untuk mengetahui faktor-faktor perubahan kebudayaan
5.      Untuk mengetahui wujud kebudayaan.
6.      Untuk mengetahui orientasi nilai budaya.
7.      Untuk mengetahui perubahan kebudayaan.
8.      Untuk mengetahui kaitan manusia dengan kebudayaan.










Bab II
Pembahasan

2.1. Pengertian Kebudayaan dan Penegertian Dari Para Ahli
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda. Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.    Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi :
v Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
v Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya
2.    Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungki diperoleh dengan cara belajar.
3.    Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakan kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia dapat mempertahankan kehidupannya. 

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli,dan sarjana sarjanabidang social di seluruh dunia
1.    SELO SUMARJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
    Merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
2.    KOENTJARANINGRAT
    Keseluruan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
3.    A.L KROBER dan C.KLUCKHON
    Kebudayaan adalah menifstasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

4.    C.A.VAN Peursen
    Kebudayaan adalah sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewa-hewa, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
5.    KROEBER DAN KLUKHON
    Kebudayaan terdiri atas berbagai pola,bertngkah laku mantap,pikiran,perasan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapainya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia. Sistem Nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci:
1.    Sistem Ideologi: meliputi etika norma,adapt istiadat,peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan.
2.    Sistem sosial: meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat
3.    Sistem teknologi: meliputi segala perhatian serta penggunanya
2.2. Unsur-unsur Kebudayaan
1.    Menurut Koentjaraningrat (1985)
Menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.         Kesenian
2.         Sistem teknologi dan peralatan
3.         Sistem organisasi masyarakat
4.         Bahasa
5.         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
6.         Sistem pengetahuan
7.         Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1. Kesenian
    Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat me
    menuhi kebutuhan psikis mereka. sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2. Sistem teknologi dan peralatan
    Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
    yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan
    makhluk hidup yang lain.
3. Sistem organisasi masyarakat
    Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
    makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing
    masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4. Bahasa
  Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan un
  tuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
    dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
    Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
    yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
    makhluk hidup yang lain.
6. Sistem pengetahuan
    Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda se
    hingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu di
    sampaikan agar yang lain juga mengerti.
7. Sistem religi
    Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Penci

2.    Menurut Melville J.Herkovits kebudayaan terdiri dari 4 unsur yaitu :
ü  Alat Teknologi,sebagai alat dan perlengkapan hidup.
ü  Sistem Ekonomi.
ü  Keluarga.
ü  dan Kekuatan Politik

3.    Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari:
Ø  Sistem Norma,memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk menyesuakan diri dengan Lingkungannya.
Ø  Organisasi Ekonomi.
Ø  Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidik.
Ø  Dan Organisasi kekuatan.
4.    Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan Universal,Yaitu :
v  Sistem Religi,Manusia sebagai homo religious.Diatas kekuatan diri manusia terdapat kekuatan lain yang lebih besar,hinggalahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
v  Sistem Organisasi Kemasyarakatan,disusun agar manusia saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
v  Sistem Pengetahuan ,manusia sebagai .Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri orang lain dan buku.manusianya disebut Homo Sapiens.
v  Sistem MataPencaharian Hidup dan Sistem ,manusia sebagai homo economicus menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
v  Sistem Teknologi dan Peralatan ,dengan alat ciptaan manusia lebih mampu dari pada binatang.manusianya disebut Homo Faber
v  Bahasa atau ,mulanya bahasa Indonesia berbentuk tanda /kode yang sempurnakan dalam bentu lisan dan tulisan.manusianya disebut Homo Languanges
v  Kesenian Setelah kebutuhan fisik dibutuhkan kebutuhan psikis karena manusia perlu pandangan mata indah,suara merdu.pada saat itu manusianya disebut Homo Austitecus.

2.3. Faktor-faktor Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan sendiri adalah adanya ketidak sesuaian di antara unsur unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadilah keadaan yang ti- dak sesuai denga fungsinya bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan yang terjadi dalam suatu bangsa tidak luput dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi m- enjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1.         Faktor Intern
Merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi. Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation). Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik. Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara.
2.             Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui intersi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya: Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya. Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya. Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan budaya yang lama sama sekali (Asimilasi).



2.4.            Wujud Kebudayaan
  Menurut dimensi wujudnya,kebudayaan mempunyai tiga wujud,yaitu :
· Kompleks gagasan,konsep,dan pikiran manusia. Wujud ini disebut sistem budaya yang bersifat abstrak,berpusat pada tiap kepala manusia dan dapat dinyatakan dalam bentuk tulisan.
· Kompleks Aktivitas. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,bersifat konkret,dapat diamati,diobservasi,
· Wujud Sebagai Benda. Manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.

2.5. Orientasi Nilai Budaya
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :
a.       Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal yang baik.
b.      Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan u-ntuk hidup,dan lain sebagainya.
c.       Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.
d.      Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia harus harmonis dengan alam.
e.       Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.

   Kluckhohn dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
         Secara fungsional sistem nilai ini mendorong individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai budaya suatu masyarakat merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
       Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
        Pola orientasi nilai budaya yang hitam putih tersebut di atas merupakan pola yang ideal untuk masing – masing pihak. Dalam kenyataannya terdapat nuansa atau variasi antara kedua pola yang ekstrim itu yang dapat disebut sebagai pola transisional. Kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia dapat dilihat pada Tabel 1.

*) Dimodifikasi dari Pelly (1994:104)
        Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal itu sebagaimana yang tersebut diatas berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada.
    Sementara itu Koentjaraningrat telah menerapkan kerangka Kluckhohn di atas untuk menganalisis masalah nilai budaya bangsa Indonesia, dan menunjukkan titik – titik kelemahan dari kebudayaan Indonesia yang menghambat pembangunan nasional. Kelemahan utama antara lain mentalitas meremehkan mutu, mentalitas suka menerabas, sifat tidak percaya kepada diri sendiri, sifat tidak berdisiplin murni, mentalitas suka mengabaikan tanggungjawab.
       Kerangka Kluckhohn itu juga telah dipergunakan dalam penelitian dengan kuesioner untuk mengetahui secara objektif cara berfikir dan bertindak suku – suku di Indonesia umumnya yang menguntungkan dan merugikan pembangunan.
    Selain itu juga, penelitian variasi orientasi nilai budaya tersebut dimaksudkan disamping untuk mendapatkan gambaran sistem nilai budaya kelompok – kelompok etnik di Indonesia.
2.6. Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
a.       Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaanya sendiri. Misalnya perubahan jumlah dan kompisisi penduduk.
b.      Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka cenderung berubah lebih cepat,seperti masuknya budaya barat yang mempengaruhi masyarakat Indonesia.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan bari,diantaranya :
a.       Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutup diri dengan lingkungan luar.
b.      Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan pada suatu kebudayaan ditentukan oleh agama,maka penerimaan unsur baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan ukuran yang berlandas agama.
c.       Corak struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan sehingga system otoriter sukar menerima unsur budaya baru.
d.      Unsur budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsur budaya lain yang menjadi landasan bagi unsur kebudayaan yang baru tersebut.
e.       Mudah dibuktikan kegunaanya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsur baru memuliki kegiatan yang terbatas.

2.7Faktor yang Mempengarruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Baru
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
§  Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
§  Pandangan  hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
§  Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
§  Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
§  Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

2.8Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
       Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
a)      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
b)      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
    Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).
c)      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
 Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi rendah dan menengah.
d)     Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
e)      Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
1.    Eksternalisasi: Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
2.    Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3.    Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.



















Bab III
Penutup
Kesimpulan
        Di setiap daerah pun memiliki budaya yang berbeda beda. Kita sebagai manusia tidak dapat terlepas dari kebudayaan karena dimana kita tinggal disitu pula terdapat kebudayaan. Kebudayaan sendiri memiliki wujud dan orientasi nilai budaya. Kebudayaan bagi saya lebih dekat kepada karya seni yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat. Seperti tarian, adat istiadat, suara nada sebuah lagu atau irama yang berbeda-beda sesuai dengan ciri khas daerah sekumpulan masyarakat tersebut. Kebudayaan bisa juga didasarkan karena pikiran dan kreativitas seseorang sehingga jadilah sebuah karya yang bisa di buat sebagai hak patennya suatu daerah yang di jadikan suatu ciri khas daerah tersebut.
Saran

     Saran yang dapat di berikan adalah walaupun kita memiliki bermacam macam kebudayaan kita tetap harus saling menjaga dan menghormati satu sama lain karena kebudayaan yang kita miliki kelak akan menjadi kebanggaan tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar