MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB”
oleh
Siti Maptukah
56415615
1IA26
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum
Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah Subhanallah Wa Ta'alla, karena atas rahmat dan karunia-Nya.
Makalah
ini dibuat dalam rangka
pembelajaran mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Budaya Dasar.
Pemahaman tentang manusia dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat
diperlukan, dengan harapan besar masalah-masalah dapat diselesaikan dengan baik
dan dapat dihindari kelak ke depannya, sekaligus menambah wawasan bagi kita
semua.
Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marti Riastuti selaku Dosen Ilmu
Budaya Dasar, Universitas Gunadama.Dalam tugas ini masih terdapat kekurangan
dan masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan sarannya
yang membangun. yang disebabkan terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan petunjuk
serta kritik yang membangun. Dari berbagai pihak agar dikemudian hari penulis
dapat membuat penulisan ilmiah dengan lebih baik lagi.
Terimakasih
Jakarta, 26 Mei 2016
Siti
Maftukha
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab
itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun
tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan atas
perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya
tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab
seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang
presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri
dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah
Menciptakan kita.
Selain tanggung jawab, dalam diri manusia
juga terdapat pengabdian. Pengabdian dapat diartikan sebagai pilihan hidup
seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun
kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan
dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung
dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk
mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti
juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan
Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang
pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam
penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
1.2. Rumusan Pembahasan
1. Apakah
pengertian dari Manusia itu ?
2. Apakah
pengertian dari Tanggung Jawab itu ?
3. Apakah
macam-macam dari Tanggung Jawab ?
4. Apakah
pengertian dari Pengadian dan Pengorbanan ?
1.3. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah
untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung jawab yang dialami oleh manusia
dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami manusia. Selain itu juga
untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling mulia
disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan
makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap
dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia
terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari
berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu
menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata
dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2.2. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa
indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah
makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain
merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk
‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat
ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun
teologis.
Dalam konteks sosial manusia merupakan
makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai
sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jaminan sosial
harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang
telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual
berkaitan dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya
manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan
rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya).
Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila
ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya
juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai.
Demikian pula tanggung jawab manusia
terhadap Tuhannya, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena
itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar
manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan
manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap
dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa
tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi
dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau
berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan
kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang.
Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada
hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap
kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.
Kewajiban
Terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang
larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih
tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang
yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut dapat menunaikan
kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang
lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi
kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang
berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan
masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa
hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang
yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya
orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai
yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian
tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena
hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar
manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.
2.3. Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi
keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan
menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam
usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan
yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal
jenis-jenis atau macam-macam dari tanggung jawab.
1.
Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri
Menurut
sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang
pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri, angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang
tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi
mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam
mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi
Tanggung Jawab.
2. Tanggung Jawab kepada keluarga
Masyarakat
kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan
juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi Tanggung Jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan.
3.
Tanggung Jawab kepada masyarakat
Satu
kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota
masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan
sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah
laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Secara
kodrati dari sejak lahir sampai manusia mati, memerlukan bantuan orang lain.
Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun
tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk
memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan
kerjasama dengan orang lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya
tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juaga
terletak pada kemampuan manusia bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan
manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia
dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia ada tingkat mutu, martabat
dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan
hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak
berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini
menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan
oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain
didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa setiap
manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan
masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup
kaitannya dengan masyarakat.
4. Tanggung Jawab kepada Bangsa/Negara
Satu
kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat
olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak
dapat berbuat semau sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung Jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirimya,
tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat
mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran,
perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam
mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam
perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak.
Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang
saalah itu atau dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia
hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja
keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri,
penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia
menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya
(ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
2.4. Pengertian Pengabdian Dan Pengorbanan
Wujud dari tanggung jawab juga
berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu
perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
A.
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga perwujudan, kesetiaan antara
lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua
dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya
ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore
dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti
mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain halnya
jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai
berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi
hanya bantuan saja.
Macam-macam
pengabdian :
a. Pengabdian kepada keluarga
Pada
hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta
dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian
kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri
kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang tuanya.
b. Pengabdian kepada masyarakat
Manusia
dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena
tiap-tiap orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di
masyarakat tidak mau memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka
apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh
masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai dan menyerah kepada masyarakat
lingkungannya.
Oleh
karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri
kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat.
Oleh karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja
masyarakat kampungnya terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi,
mengganggu orang, atau merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan
merasa malu.
c. Pengabdian kepada Negara
Manusia
pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.
Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa
pengabdian.
d.
Pengabdian kepada Tuhan
Manusia
tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada
Tuhan Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
B.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau
kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai
tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca tau mendengarkan
ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi, manusia memperoleh tauladan
yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang yang mampu atau
orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini telah dikisah pada jaman
Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra
tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim sangat sayang pada
putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya
tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya
pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap
dan dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia
menjalankan perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau
dikorbankan kepada Allah SWT sudah berganti biri-biri.
Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi
Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya daripada pengorbanan Nabi
Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan ibadah haji di
Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak seperti
kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau
pada hari raya Idul Adha.
Perbedaan antara pengabdian dan
pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta
benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada
perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu
misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian
selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam
konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan
atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur
terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa
tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat
memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik.
Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang
lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai
kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud
dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Ali,
M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
2. Hartono,
Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.
3. Suyadi
M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
4. Widyo
Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma